Kisah Penduduk Desa Gedong Memaksimalkan Potensi Gula Kelapa Kisah Penduduk Desa Gedong Memaksimalkan Potensi Gula Kelapa

Foto: blibli

  • RAA
  • Sabtu, 30 November 2024 - 09:34 WIB

Kisah Penduduk Desa Gedong Memaksimalkan Potensi Gula Kelapa


Gula kelapa merupakan produk yang sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dilansir dari republika.co.id, bahan utamanya adalah air nira, hasil perasan dari batang atau getah tandan bunga pohon kelapa. Selain berfungsi sebagai pemanis alami pengganti gula pasir, gula kelapa juga sering digunakan sebagai bumbu masakan.

Di Desa Gedong, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, produksi gula kelapa menjadi salah satu andalan penduduk. Potensi alam desa ini memungkinkan banyak warga menjadi produsen gula kelapa.

Namun minimnya inovasi membuat mereka hanya berperan sebagai pengolah dan pengepul sederhana, sehingga nilai tambah produk belum maksimal.

Melihat kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinisiatif mengembangkan produk gula kelapa menjadi gula semut, yakni gula merah dalam bentuk bubuk.

Gula semut juga dikenal sebagai gula kristal karena bentuknya menyerupai sarang semut di tanah.

Tim KKN UNY ini terdiri dari beberapa mahasiswa, yaitu Diah Widiastutik (Prodi Pendidikan Kriya), Dimas Cahya Andriantopo (Prodi Manajemen), Mariyani Ulfah (Prodi Pendidikan Tata Busana), Lia Nur Jannah (Prodi PGSD), Lilis Fitri Anggraeni (Prodi Pendidikan Bahasa Prancis), Dennise Indrya (Prodi Pendidikan IPA), Haitsam (Prodi Teknik Informatika), dan Said Abdurrahman (Prodi Pendidikan Geografi). 

"Gula semut ini diharapkan dapat menjadi sarana mempromosikan Desa Gedong sebagai penghasil gula sehat. Kami juga berharap produk ini dapat dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)," ujar Diah Widiastutik, Ketua Kelompok KKN.

Proses Pembuatan Gula Semut
Menurut Dimas, proses pembuatan gula semut dimulai dengan mengumpulkan air nira segar dari pohon kelapa. Air nira ini direbus hingga warnanya berubah dan mengental, dengan tujuan meminimalkan resiko kegagalan produksi. 

Ketika air nira sudah mulai mengental dan kadar airnya berkurang, wajan diangkat dari tungku, dan proses pengadukan dilanjutkan hingga gula menjadi gumpalan kering. 

Gula yang mengeras kemudian digilas menggunakan batok kelapa sampai berbentuk bubuk halus. Bubuk ini disaring menggunakan ayakan rapat untuk menghasilkan tekstur yang halus. 

Langkah terakhir adalah mengemas gula semut ke dalam kantong berukuran 250 gram, yang kemudian ditutup rapat menggunakan alat sealer press. 

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Gula Semut
Menurut Dennise, gula semut mengandung beragam nutrisi penting, seperti Thiamin (Vitamin B1), Riboflavin (Vitamin B2), Asam Nikotinat (Vitamin B3), Piridoksin (Vitamin B6), Asam Askorbat (Vitamin C), kalsium, dan niacin. Thiamin, misalnya, membantu memperkuat sistem saraf dan otot, sementara riboflavin mendukung fungsi jaringan tubuh serta sistem pencernaan. 

Dengan kandungan ini, gula semut diyakini dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti rematik, flu, asma, hingga kanker. Selain itu, produk ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh, menjadikannya pilihan pemanis yang lebih sehat.