Kelompok Tani Banyuwangi Produksi Gula Aren Organik Kelompok Tani Banyuwangi Produksi Gula Aren Organik

Foto: tempo

  • RAA
  • Rabu, 27 November 2024 - 20:46 WIB

Kelompok Tani Banyuwangi Produksi Gula Aren Organik


Kelompok Tani Bukit Hijau di Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, terus menunjukkan dedikasi tinggi dalam memproduksi gula aren organik.

Dilansir dari antaranews.com, konsistensi mereka dalam menjaga kualitas ini diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.  

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa gula aren organik yang dihasilkan kelompok tersebut memiliki standar tinggi. Hal ini terbukti dari keberhasilan mereka mempertahankan sertifikasi organik selama lebih dari 10 tahun dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lesos).  

"Kami sangat menghargai usaha dan komitmen Kelompok Tani Bukit Hijau dalam menjaga kualitas gula aren organik mereka," ujar Bupati Ipuk pada Sabtu lalu.  

Produksi Gula Aren Secara Organik
Ketua Kelompok Tani Bukit Hijau, Sholeh, menjelaskan bahwa sejak memperoleh sertifikat organik pada tahun 2012, mereka menerapkan proses produksi yang benar-benar bebas dari bahan non-organik. Seluruh proses, mulai dari pengambilan nira hingga pengolahan menjadi gula aren, diawasi secara ketat agar tetap murni dan alami.  

"Gula aren kami dihasilkan hanya dari air nira yang dipanaskan, tanpa tambahan bahan kimia seperti sulfit," jelas Sholeh.  

Produksi gula dilakukan setiap tiga hari, dengan hasil rata-rata 50 liter air nira yang diolah menjadi sekitar 25 log gula berbentuk tabung sepanjang 15 cm, atau setara 17,5 kilogram gula aren. Dalam satu bulan, kelompok ini mampu memproduksi sekitar 7.500 log gula aren organik.  

Jangkauan Pemasaran Meluas 
Gula aren organik Kelompok Tani Bukit Hijau tidak hanya dipasarkan di Banyuwangi tetapi juga menjangkau kota-kota lain seperti Malang, Situbondo, dan Surabaya.  

Selain menghasilkan gula, kelompok ini juga memproduksi pupuk organik untuk menunjang pertumbuhan pohon nira. Pupuk ini dibuat sendiri dari kotoran kambing yang dikumpulkan oleh para anggota kelompok, dengan rata-rata 50 karung pupuk terkumpul setiap harinya.  

"Pupuk organik kami juga diminati pasar, terutama untuk tanaman hortikultura seperti durian, manggis, petai, jengkol, dan cabai," tambah Sholeh.  

Produksi dan Dukungan Pemerintah
Dengan 30 anggota aktif, Kelompok Tani Bukit Hijau mampu menghasilkan hingga 5 ton gula aren organik setiap bulan. Untuk mendukung keberlanjutan usaha mereka, Bupati Banyuwangi turut memberikan bantuan berupa alat-alat pendukung seperti pisau penderes, jerigen, dan cetakan gula.  

Komitmen Kelompok Tani Bukit Hijau dalam menjaga kualitas produk mereka tidak hanya berdampak pada kesejahteraan anggotanya tetapi juga menginspirasi masyarakat lain untuk mengembangkan usaha berbasis organik yang ramah lingkungan.