Foto: aicare
Kebumen, Daerah Penghasil Gula Kelapa
Pohon kelapa memiliki banyak kegunaan, dari akar hingga ujung daunnya. Salah satu produk yang dihasilkan adalah gula.
Dilansir dari merdeka.com, gula kelapa menjadi produk unggulan di Pesisir Selatan Jawa, terutama di Kecamatan Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Di sana, ratusan industri rumahan menghasilkan gula dari nira kelapa. Produksi ini menjadi yang terbesar di Pulau Jawa.
Tak mengherankan, gula kelapa atau gula merah dari kawasan ini berhasil memasuki pasar internasional.
Wilayah pesisir selatan Jawa banyak ditumbuhi pohon kelapa. Kebumen sendiri memiliki lebih dari 916 hektare kebun kelapa. Setiap hari, diproduksi lebih dari 28 ribu kilogram nira kelapa.
Keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi industri rumahan yang menjadikan Kebumen sebagai penghasil gula merah terbesar di Pulau Jawa.
Setiap harinya, para ibu rumah tangga di Kebumen mencetak adonan nira kelapa dengan teliti, menghasilkan ratusan butir gula merah.
Meskipun prosesnya terlihat sederhana, pembuatan gula kelapa membutuhkan ketelatenan. Proses ini dimulai dari memanen nira hingga ke tahap pengemasan yang dilakukan secara sederhana.
Pada pagi hari, para pria mulai memanen nira dari bunga kelapa. Untuk mengumpulkan nira yang lebih banyak, mereka harus memanjat beberapa pohon kelapa yang tingginya bisa mencapai 30 meter.
Setiap pohon kelapa dapat menghasilkan 1,5 hingga 2 liter nira per hari. Nira tersebut dikumpulkan dalam ember oleh para penyadap yang dikenal dengan sebutan penderes. Setelah memanen, penderes kembali menyadap tangkai bunga kelapa agar nira terus mengalir dan bisa dipanen keesokan harinya.
Untuk menghasilkan 1 kilogram gula kelapa, diperlukan 5 liter nira, yang biasanya didapat dari 3 hingga 4 pohon kelapa. Setelah nira terkumpul, para wanita memulai proses memasaknya untuk menghasilkan gula kelapa yang kaya manfaat dan diekspor ke pasar internasional.
Nira yang berwarna putih kemudian dimasukkan perlahan ke dalam wajan besar untuk direbus. Air nira diaduk terus-menerus selama 2 hingga 3 jam hingga kadar airnya berkurang. Api harus dijaga agar proses pemasakan adonan nira berjalan sempurna. Pengadukan ini dilakukan secara terus-menerus agar adonan tidak gosong.
Setelah sekitar dua jam, adonan mulai mengental. Kekentalan adonan sangat penting untuk memastikan tingkat kematangan. Setelah adonan menyerupai karamel, selanjutnya dipindahkan ke cetakan menggunakan gayung plastik. Proses ini harus dilakukan dengan cepat agar adonan tidak mengeras di dalam wajan.
Setiap lubang cetakan yang berbentuk setengah lingkaran, tabung, atau balok diisi dengan karamel.
Setelah adonan mengeras, gula tersebut dikemas secara sederhana dan siap dipasarkan.
Selain gula merah, berbagai produk turunan dari nira juga dihasilkan, seperti gula kristal, brown sugar, gula semut, dan gula kelapa. Pemasaran gula kelapa dari Kebumen mencakup seluruh Pulau Jawa, bahkan hingga ke Sumatra dan Kalimantan.
Dari segi ekspor, Pesisir Selatan tercatat telah mengirimkan 35.578 ton gula pada tahun 2018. Mereka bekerja sama dengan produsen dari Banyumas, Purbalingga, Purworejo, hingga Kulonprogo. Negara tujuan ekspor termasuk Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Singapura.