Foto: blibli
Ekspor Indonesia Tembus 1,49 Miliar Dolar AS
Selama periode Januari hingga September 2024, ekspor kopi Indonesia tercatat mencapai 342,33 ribu ton dengan nilai total 1,49 miliar dolar AS.
Dilansir dari antaranews.com, angka ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan 1,15 miliar dolar AS. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan sebesar 29,82 persen ini dipicu oleh tingginya permintaan kopi Indonesia di pasar internasional.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa jenis kopi yang paling banyak diekspor adalah robusta yang belum digongseng atau digoreng tanpa minyak, dengan kode HS 09011130, yang mencatat volume sebesar 148,34 ribu ton.
Sementara itu, produk olahan kopi yang berbasis ekstrak, esens, atau konsentrat yang mengandung gula (HS 21011291) menyusul dengan volume 74,48 ribu ton.
Negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia adalah Filipina, yang menyerap 85 ribu ton kopi. Amerika Serikat dan Malaysia mengikuti dengan masing-masing volume 31,73 ribu ton dan 32,33 ribu ton. Ekspor ke negara-negara lain secara keseluruhan mencapai 193,39 ribu ton.
Di sisi lain, impor kopi Indonesia dalam periode yang sama tercatat sebanyak 67,65 ribu ton dengan nilai mencapai 319,84 juta dolar AS.
Impor ini didominasi oleh robusta yang belum digongseng dan tanpa penghilangan kafein dengan total volume 35,40 ribu ton, serta arabika dengan volume 10,89 ribu ton. Selain itu, Indonesia juga mengimpor produk kopi olahan berbasis ekstrak, esens, atau konsentrat yang mengandung gula sebanyak 10,71 ribu ton.
Amalia menjelaskan bahwa negara-negara seperti Vietnam, Brazil, dan Malaysia menjadi pemasok utama kopi yang diimpor Indonesia. "Tingginya permintaan ini mencerminkan potensi besar kopi Indonesia di pasar global, namun di sisi lain, impor dari negara-negara produsen kopi utama juga tetap tinggi," ujar Amalia.