• RAA
• Sabtu, 20 Juli 2024 - 20:17 WIB

Apa Itu Sistem Pangan Berkelanjutan? Berikut Penjelasannya

Sistem pangan berkelanjutan adalah sistem yang mampu menyediakan keamanan pangan dan nutrisi yang cukup bagi seluruh penduduk dunia. Sistem ini mencakup seluruh rangkaian mulai dari pemrosesan, pengemasan, pengangkutan, hingga sampai ke tangan konsumen. Sayangnya, saat ini sistem pangan belum berjalan secara efisien dan berkelanjutan.

Berdasarkan data tahun 2022, sekitar 9,2 persen penduduk dunia atau setara dengan 735 juta orang masih mengalami kelaparan kronis. Angka ini meningkat 122 juta orang dibandingkan tahun 2019.  Selain itu, praktik pangan yang tidak berkelanjutan merupakan salah satu penyumbang utama krisis iklim. Praktik ini menghasilkan sepertiga emisi gas rumah kaca dan menggunakan 70 persen air tawar dunia.

Ada tiga indikator utama untuk menilai keberlanjutan suatu sistem pangan:

Economic sustainability
Sistem tersebut harus menguntungkan seluruh pelaku di dalamnya.

Social sustainability 
Sistem tersebut harus memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Environmental sustainability 
Sistem tersebut harus memiliki dampak positif atau minimal netral terhadap lingkungan hidup.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam sambutannya di "UN Food Systems Summit +2 Stocktaking Moment" menyatakan, "Sistem pangan yang rusak bukanlah hal yang tak terhindarkan. Ini adalah hasil dari pilihan yang telah kita buat. Ada lebih dari cukup makanan di dunia untuk semua orang. Ada lebih dari cukup dana untuk mendanai sistem pangan yang efisien dan berkelanjutan untuk memberi makan dunia, sambil mendukung pekerjaan yang layak bagi para petani yang menanam makanan kita."

Namun, tekanan populasi yang terus meningkat, urbanisasi, perubahan pola konsumsi, dan perubahan iklim semuanya menjadi faktor yang membebani sistem pangan. Hal ini berarti diperlukan perbaikan menyeluruh dalam praktik kita saat ini agar sistem pangan menjadi berkelanjutan.