Foto: pixabay
Tingkatkan Penghasilan Petani Indonesia Dengan Penggunaan Teknologi
Modernisasi berdampak positif pada berbagai sektor, termasuk sektor pertanian Indonesia. Menteri Pertanian Indonesia, Amran Sulaiman menyatakan bahwa teknologi mampu membuat pertanian Indonesia lebih kuat dan tahan terhadap berbagai ancaman. pertanian harus dibuat sederhana, simpel, murah, dan terjangkau. Ia juga menyebutkan bahwa petani harus digiring untuk berbisnis dan diberi keuntungan.
Mentan menyatakan bahwa alur alokasi alat bisa dikolaborasikan dengan swasta atau dibuat secara massal. Yang terpenting adalah menyelesaikan apa yang sudah dikerjakan agar bisa menjangkau petani di seluruh Indonesia. Peralatan yang sudah masuk tahap uji ini nantinya akan dijual dengan harga yang terjangkau petani. Harga tersebut bahkan bisa lebih murah apabila pasar dan skema penjualan sudah menemukan kecocokan.
Mentan berharap pertanian Indonesia bisa menjadi contoh bagi pertanian dunia, dengan teknologi dan mekanisasi yang diproduksi di dalam negeri digunakan mulai dari mengolah lahan, menanam, memupuk, hingga memanen. Menurutnya, penggunaan teknologi akan menarik minat milenial untuk bekerja di bidang pertanian karena pertanian yang menguntungkan dengan perlengkapan modern.
Kementerian Pertanian terus mengupayakan program Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui optimalisasi lahan dan pompanisasi sebagai langkah peningkatan produksi pangan guna mewujudkan swasembada pangan. Langkah ini diambil untuk menghadapi dampak perubahan iklim seperti kekeringan atau fenomena El Niño panjang.
Kepala BSIP, Fadjry Djufry, menjelaskan bahwa dalam melakukan pengujian pompa, BSIP mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2017, termasuk manajemen sistem, kompetensi teknis personel, validitas metode pengujian, serta keandalan hasil pengujian. Fadjry menyatakan bahwa setiap pengujian dipastikan telah sesuai dengan standar nasional dan internasional yang berlaku, sehingga hasil uji yang akurat dan dapat dipercaya dapat diberikan.