BPOM Dukung Pengembangan Sorgum Sebagai Langkah Capai Ketahanan Nasional BPOM Dukung Pengembangan Sorgum Sebagai Langkah Capai Ketahanan Nasional

Foto: alodokter

  • RAA
  • Senin, 30 September 2024 - 11:07 WIB

BPOM Dukung Pengembangan Sorgum Sebagai Langkah Capai Ketahanan Nasional


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut mendukung pengembangan sorgum sebagai langkah untuk mencapai ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi pangan, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada beras sebagai sumber utama karbohidrat.

Dilansir dari antaranews, salah satu langkah ini diwujudkan melalui acara Sarasehan Jaminan Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan Olahan Berbasis Sorgum yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2023.

"BPOM menyelenggarakan sarasehan ini untuk mengintegrasikan pengembangan sorgum dari tahap produksi hingga ke konsumen, sehingga sorgum tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar tetapi juga sebagai produk olahan," ujar Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam acara yang digelar di Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis.

Penny menegaskan bahwa pengawalan yang dilakukan bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Jika pengawasan di sisi produksi tidak optimal, maka pengembangan produk olahan sorgum akan terhambat karena keterbatasan bahan baku yang berkualitas dan jumlah yang memadai.

Sebaliknya, jika hanya sisi produksi yang dikembangkan tanpa adanya peningkatan di sisi produk olahan, konsumsi sorgum di masyarakat tidak akan maksimal. Akibatnya, harga sorgum bisa jatuh dan kesejahteraan petani pun akan menurun.

"Di sisi hilir, BPOM bertugas mengurus perizinan, namun juga berperan dalam pemberdayaan sejak awal. Standar yang ditetapkan harus dipatuhi. Riset dan hilirisasi perlu didampingi BPOM agar industri siap menghadapi tantangan," jelasnya.

Penny juga menyampaikan bahwa proses perizinan seringkali dianggap lama karena banyak industri yang belum memenuhi standar kualifikasi yang ditetapkan. Dalam konteks pengembangan sorgum yang masih relatif baru, BPOM berupaya mengawal proses perizinan di tahap hilir.

Selain itu, BPOM menyediakan Dana Alokasi Khusus sekitar Rp400 juta yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mendukung pengembangan sorgum.

Penny melihat sorgum memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena tanaman ini cocok dengan kondisi cuaca panas yang dominan di berbagai wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, BPOM mengajak para pelaku usaha pangan olahan untuk memanfaatkan sorgum sebagai bahan baku. BPOM siap memberikan bimbingan teknis dan pendampingan, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) yang memproduksi produk olahan berbasis sorgum. Pendampingan ini dilakukan melalui bimbingan teknis (bimtek) tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB).

"Setelah mengikuti bimtek, diharapkan para peserta yang merupakan pengusaha pangan dapat menerapkan prinsip keamanan pangan dalam setiap tahap pengolahan hingga distribusi produk," ujar Penny.