Dari Kebun Kopi hingga Cangkir Anda: Perjalanan Panjang Secangkir Kopi Dari Kebun Kopi hingga Cangkir Anda: Perjalanan Panjang Secangkir Kopi

Foto: pixabay

  • RAA
  • Selasa, 03 September 2024 - 19:21 WIB

Dari Kebun Kopi hingga Cangkir Anda: Perjalanan Panjang Secangkir Kopi


Kopi, minuman favorit kita, bukanlah hasil yang instan. Dibutuhkan proses panjang dan kerja keras untuk menghasilkan secangkir kopi yang sempurna. Dari kebun hingga cangkir, kopi melalui perjalanan yang penuh perjuangan. Mari kita telusuri proses singkat namun penuh makna di balik secangkir kopi yang nikmat.

Proses Pra Panen
Biasanya, pohon kopi di seluruh dunia mulai berbunga pada bulan Mei setiap tahunnya. Bunga-bunga ini membutuhkan sekitar 9 bulan untuk berkembang menjadi buah kopi atau ceri. Selama periode ini, petani harus merawat tanaman kopi dengan cermat, membersihkan hama dan gulma di sekitarnya. Cuaca juga berperan penting, karena curah hujan yang berlebihan dapat mempengaruhi jumlah ceri kopi yang dihasilkan.

Proses Saat Panen
Setelah 9 bulan, biasanya pada bulan Januari, buah kopi atau ceri mulai muncul, namun belum matang sempurna dan masih dalam proses perkembangan. Cuaca sangat mempengaruhi pertumbuhan ceri kopi. Cuaca terlalu panas atau hujan yang terlalu sering dapat menyebabkan gagal panen atau kualitas ceri yang tidak memenuhi standar. Pada bulan Februari, sebagian besar ceri kopi biasanya sudah matang dan siap dipetik. Petani umumnya menyewa pemetik ceri kopi, yang upahnya biasanya mencapai 60% dari total biaya produksi kopi per tahun.

Bulan Maret menjadi puncak kesibukan para petani kopi, di mana mereka mulai memanen ceri kopi dari kebun. Pagi dan siang hari dihabiskan untuk memetik ceri matang, sementara malamnya mereka memisahkan biji kopi dari ceri dan mencucinya. Pada tahap ini, petani juga menentukan metode pengolahan biji kopi selanjutnya, apakah fully washed, natural, atau semi-washed. Beberapa petani melakukan proses pencucian sendiri, sementara yang lain langsung mengirim ceri kopi ke pabrik pengolahan. Namun, menjual ceri kopi tanpa pengolahan biasanya menghasilkan harga yang lebih rendah, meskipun hal ini tidak berlaku di semua wilayah.

Proses Pascapanen
Setelah panen dan ceri kopi diproses menjadi biji hijau (green bean), para petani biasanya mengumpulkan hasil panennya di koperasi. Biji hijau ini belum siap disangrai, masih perlu beberapa tahap lagi.

Di koperasi, biji hijau dikemas dalam karung-karung sebelum diekspor ke perusahaan kopi yang lebih besar. Di sana, biji hijau akan diuji dan dicicipi (cupping) untuk menentukan kualitasnya sebelum dijual. Proses seleksi ini sangat penting karena mempengaruhi harga jual kopi.

Tahap penting lainnya adalah "resting", di mana biji hijau diistirahatkan. Jika kadar airnya belum sesuai standar, biji-biji tersebut akan dijemur terlebih dahulu. Setelah kadar air mencukupi dan lulus uji kualitas, biji hijau siap dipasarkan. Selanjutnya, biji hijau akan sampai ke tangan roaster untuk disangrai, sebelum akhirnya diseduh dan menjadi kopi yang kita nikmati.