Foto: radarkukar
Daerah Ini Menjadi Salah Satu Penghasil Kakao Terbesar Di Indonesia
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki potensi besar di Indonesia. Berdasarkan informasi dari ditjenbun.pertanian.go.id, Indonesia berhasil mendapatkan devisa dari kakao senilai US $1,24 miliar.
Angka tersebut menjadikan kakao sebagai sumber devisa terbesar ketiga di subsektor perkebunan setelah kelapa sawit dan karet pada tahun 2022.
Provinsi yang memimpin produksi kakao di Pulau Jawa adalah Jawa Timur. Menurut laporan dari jatim.bps.go.id, Jawa Timur menghasilkan kakao dengan total produksi mencapai 33.002 ton pada tahun 2022.
Luas lahan perkebunan kakao di Indonesia, menurut data Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2020-2022 yang dirilis oleh Ditjenbun Pertanian Indonesia, mencapai sekitar 45.623 hektare.
Heru Suseno, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur saat itu, melalui pernyataannya yang dikutip dari kominfo.jatimprov.go.id, mengungkapkan bahwa jika lahan perkebunan dikelola dengan optimal, Jawa Timur bisa menjadi pusat produksi kakao nasional.
Berikut adalah empat kabupaten penghasil kakao terbesar di Jawa Timur menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
Kabupaten Banyuwangi
Berdasarkan data dari BPS, Kabupaten Banyuwangi menjadi wilayah dengan produksi kakao terbesar pada tahun 2020. Pada tahun 2022, produksi kakao di daerah ini mencapai 8.017 ton. Kebun Kendeng Lembu adalah salah satu perkebunan kakao terkenal di Banyuwangi. Selain kakao, perkebunan ini juga menghasilkan karet dan kopi. Pada tahun 2016, dibuka sebuah destinasi wisata cokelat bernama Doesoen Kakao, yang terletak di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.
Dikutip dari banyuwangikab.go.id, sebagian besar kakao dari Banyuwangi diekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Amerika, Prancis, dan Italia. Namun, sebagian juga dimanfaatkan sebagai oleh-oleh di Doesoen Kakao Banyuwangi.
Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar mencatat produksi kakao sebanyak 3.178 ton pada tahun 2022, menurut data dari BPS. Kampung Cokelat adalah perkebunan terkenal di Blitar yang juga menjadi destinasi wisata. Terletak di Jalan Banteng Blorok No.18, Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, tempat ini awalnya merupakan perkebunan kakao yang dikembangkan oleh H. Kholid Mustofa setelah gagal beternak ayam akibat wabah flu burung.
Mengutip kampungcoklat.id, Kampung Cokelat kini tidak hanya menjadi perkebunan, tetapi juga tempat wisata dengan berbagai produk olahan kakao seperti cokelat original, crispy, apel, jeruk, mix, susu, dan dark chocolate. Tempat ini juga menyediakan edukasi tentang pengelolaan kakao.
Kabupaten Jember
Kabupaten Jember adalah penghasil kakao terbesar ketiga di Jawa Timur. Data BPS tahun 2022 menunjukkan bahwa produksi kakao di Jember mencapai 2.957 ton. Salah satu keunggulan Jember adalah adanya pusat edukasi terkait kakao, seperti Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), yang berlokasi di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji.